OH PACARKU, MENGAPA KAU TINGGALKAN AKU?

oleh : Ibnu Sarah
Mawar tertunduk lesu dengan menggemgam sebuah surat dari Tetranychus, pacarnya. Mawar tidak bisa menahan pilu dan tangisnya. Surat Tetranychus berbunyi “ My Dear, semoga kamu masih dalam perlindungan Allah Sang Pencipta Alam Semesta, sholawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.

Dik Mawar, selama setahun lebih kita jalan bareng, suka duka dalam pacaran telah kita lalui. dan sekarang atau akhir-akhir ini akau menjauh darimu bukan karena kebencianku padamu tapi ada cinta lain yang tumbuh di hati yaitu cintaku kepada Allah dan RasulNya, kuharap kamu juga begitu. Aku sekarang sedang aktif dalam pembinaan Islam Intensif (halaqoah), dari halaqoh ini aku sedikit banyak mengenal Islam yang benar. Tanpa kita sadari (karena kebodohan kita) banyak aktifitas kita dalam pacaran yang melanggar syariat Allah. Aku sungguh menyesal pernah memegang tanganmuu, memelukmu bahkan mencium pipimu padahal kamu belum menjadi istriku. Aku menyesal pernah berdua-duaan denganmu, karena Allah Dan RasulNya mengharamkan semua itu.
Dik, bukankah kita ini orang Islam yang beriman, yang mengimani adanya Allah Yang Esa, Muhammad adalah Rasulullah, Al Qur’an firman Allah, Malaikat-malaikat Allah, adanya hari kiamat dan pembalasan serta taqdir baik buruknya dari Allah SWT. tapi mengapa ketika Allah membuat aturan kita masih tidak menturutiNya??? katanya ingin selamat dunia akhirat tapi mengapa memilih jalan kesesatan bukan malah jalan yang diridhoi Allah yaitu syariat Islam?
Dik, aku sekarang ingin menjadi orang yang bertaubat, orang yang beriman debngan sebenar-benarnya, bukan iman dengan embel-embel “tapi”. Islam telah mengatur hubungan pria dan wanita secara sempurna :

1. Islam memerintahkan kepada manusia baik pria maupun wanita untuk menundukkan pandangan (lihat TQS. AnNur 30-31).
2. Islam memerintahkan kaum wanita untuk mengenakan pakaian secara sempurna ketika keluar rumah dengan memakai kerudung (Khimar) dan jilbab (baju terusan/baju kurung). lihat surat AnNur 31 dan Al Ahzab 59.
3. Islam melarang seorang wanita melakukan safar (perjalanan)dari satu tempat ke tempat lain selama sehari semalam kecuali disertai mahram.
4. Islam melarang pria dan wanita untuk berlkhalwat (berdua-duaan) kecuali wanita itu disertai mahramnya. Rasulullah bersabda ‘ tidak diperbolehkan seorang pria dan wanita berkhalwat kecuali wanita itu disertai mahramnya’.
5. Islam melarang wanita untuk keluar rumah kecuali seizin suaminya. Dari Anas ra. disebutkan bahwa ada seorang laki-laki yang bepergian seraya melarang istrinya keluar rumah. kemudian dikabarkan bahwa ayah wanita itu sakit. wanita itu lantas meminta izin kepada Rasulullah SAW agar dibolehkan menjenguk ayahnya.Rasulullah menjawab ‘Hendaklah engkau takut kepada Allah dan janganlah engkau melanggar pesan suamimu’. Tidak lama kemudian, ayahnya meninggal. Wanita itu pun kembali meminta izin kepada Rasulullah SAW agar dibolehkan melayat jenazah ayahnya. Beliau kembali bersabda :’Hendaklah engkau takut kepada Allah SWT, kemudian menurunkan wahyu kepada Nabi SAW ‘Sungguh, Aku telah mengampuni wanita itu karena ketaatan dirinya kepada suaminya’.
6. Islam sangat menjaga agar dalam kehidupan khusus hendaknya jamaah (komunitas) kaum wanita terpisah dari jamaah kaum pria;begitu juga di mesjid, di sekolah dsb. Seorang wanita hendaknya hidup ditengah-tengah kaum wanita, begitu juga pria hidup di tengah-tengah kaum pria. meski demikian dalam Islam seorang wanita dapat melakukan aktifitas yang bersifat umum seperti jual beli dsb.
7. Islam sangatlah menjaga agar hubungan kerjasama antara pria wanita hendaknya bersifat umum dalam urusan-urusan muamalat; bukan hubungan yang bersifat khusus seperti saling mengunjungi anatara wanita dengan pria yang bukan mahramnya atau jalan-jalan bersama. Sebab, kerjasama antar keduanya bertujuan agar wanita mendapatkan apa yang menjadi hak-haknya dan kemaslahatannya, disamping agar mereka melaksanakan apa yang menjadi kewajiban-kewajibannya.

Dik Mawar, itulah yang kupahami dan kuimani bahkan sekarang kuperjuangkan agar bisa mengentaskan diri dan masyarakat dari kerusakan. Coba lihat kasus-kasus perzinaan akibat pacaran, kehamilan diluar nikah, aborsi, bahkan pembunuhan akibat pergaulan bebas. Aku tidak ingin mengotori cinta suci yang diberi Allah kepada manusia. Aku ingin membina keluarga yang sakinah, mawadah, wa rohmah.
Dik, sekali lagi maafkan aku, bukan karena wanita lain aku memutuskanmu tapi karena iman yang tertanam di dada. karena aku menyayangimulah maka aku tak ingin kamu rusak. ku ingin cinta dan benciku karena Allah.
Dik, kita putus pacaran bukan berarti putus persaudaraan. kamu adalah saudara seaqidah dan semuslim. kuharap kamu menjadi wanita sholihah yang akan melahirkan generasi pejuang-pejuang Islam. jika pun kita berjodoh pasti akan dipertemukan tapi aku tidak ingin dengan cara pacaran atau cara-cara yang dimurkai Allah. kuingin ketemu jodoh di jalan yang diridhoi Allah (sesuai syariat Islam).

Dunia adalah ladang amal
Ku tanam kebaikan ku petik buah kebaikan
Ku tanam keburukan ku tuai keburukan
yang pasti ladang ini akan musnah
hanya satu kehidupan yang kekal
kehidupan yang hanya ada dua pilihan
neraka atau surga. itulah kampung akhirat

please forgive me,
Memories never die.

Dari saudaramu,
Tetranycus”

Mawar pun termenung dalam kesendirian dengan seribu tanya sesak di dada, pemahaman apa yang bisa merubah tetranycus dan keimanan sepperti apa yang ia miliki sekarang hingga mampu mengorbankan cinta yang terbina bertahun-tahun. Jalan Islam, ya Islam yang merubah itu semua hingga kemuliaan menghampiri Tetranycus. pemikiran Mawar berkecamuk, tetpai hatinya sangat kuat untuk mencoba mengikuti halaqoh mengikuti jejak Tetranycus.

Cerita ini kupersembahkan untuk saudaraku yang berani mengambil keputusan untuk meninggalkan maksiat.

1 Komentar

  1. Agustus 19, 2006 pada 6:19 pm

    Assalamualaikum. jemputla ke http://www.lindunganbulan.blogspot.com dan http://www.karyamuslim.blogspot.com


Tinggalkan komentar